Buaya Muara, Terbesar, Terpanjang, dan Terganas
Buaya Muara (Crocodylus porosus)
merupakan buaya terbesar, terpanjang, dan terganas dibanding dengan
spesies buaya lainnya. Daerah persebaran buaya muara pun terluas
dibandingkan spesies buaya lainnya. Saking besarnya, seekor buaya muara
mampu tumbuh hingga sepanjang 12 meter.
Buaya muara dinamai karena habitatnya yang terutama hidup di sungai-sungai
dan di laut dekat muara. Selain disebut sebagai buaya muara, spesies
ini dikenal juga sebagai buaya bekatak. Dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai Saltwater Crocodile atau Estuarine Crocodile.
Nama latin hewan ini adalah Crocodylus porosus Schneider. Nama ini memiliki beberapa sinonim, diantaranya adalah Crocodilus biporcatus Cuvier, Crocodilus oopholis Schneider, Crocodilus porosus Schneider, Crocodylus natans Meyer, dan Oopholis pondicherianus Gray.
Diskrpsi Ciri-Ciri dan Perilaku Buaya Muara
Buaya muara (Crocodylus porosus) memiliki ukuran tubuh paling besar dan panjang dibanding jenis-jenis buaya
lainnya di dunia. panjang tubuhnya bisa mencapai antara 7-12 meter
waupun umumnya rata-rata mempunyai panjang tubuh 4-5 meter (untuk
jantan) dan 3-4 meter (untuk betina). Beratnya mampu mencapai 1 ton.
Kulit Buaya Muara berwarna abu-abu hijau tua dengan bercak-bercak hitam
atau coklat gelap, dan kekuning-kuningan pada bagian dorsal dan putih
atau kekuningan di sisi bagian bawah. Ekornya memiliki bercak hitam
membentuk belang yang utuh.
Ciri khas lainnya dari reptil
ini adalah tidak terdapatnya sisik di belakang kepalanya. Gigi Buaya
Muara berjumlah 17 – 19 buah. Gigi keempat, kedelapan dan kesembilan
umumnya jauh lebih besar, sedang empat gigi pertama terpisah dari
gigi-gigi di sebelah belakangnya. Sisik punggung berlunas pendek,
berjumlah 16 – 17 baris dari depan ke belakang, biasanya dalam 6 – 8
baris. Umumnya sisik berlunas tidak mempunyai tulang yang tebal.
Buaya Muara jantang hidup sendiri
(soliter) dan mempunyai daerah teritori yang lebih luas dibanding
betina. Buaya sering merendam hampir seluruh badannya dalam air, tanpa
mengganggu pernapasan dan penglihatannya sebab lubang hidung dan mata
terletak pada sisi atas kepala.
Buaya Muara (Crocodylus porosus) memakan beragam jenis ikan dan mamalia seperti kambing, rusa, sapi bahkan manusia.
Buaya Muara betina membuat sarang dan
menyimpan telurnya dalam gundukan tanah atau pasir bercampur serasah
daun. Sekali bertelur seekor buaya betina menghasilkan 40-70 butir telur
yang akan menetas dalam waktu 70-80 hari. Anak buaya berukuran 20-30 cm
yang akan keluar dari sarang dengan dibantu induknya. Induknya membawa
anak-anak buaya ini ke air dengan mulutnya.
Daerah Persebaran, Habitat, dan Konservasi Buaya Muara
Buaya muara selain terkenal sebagai buaya
yang paling besar, panjang, dan ganas dibanding spesies buaya lainnya,
pun memiliki daerah persebaran yang sangat luas. Habitat Buaya Muara
adalah di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Daerah persebarannya
meliputi Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Filipina, India,
Indonesia, Kamboja, Kepulauan Solomon, Malaysia, Myanmar, Palau, Papua
New Guinea, Sri Lanka, Vanuatu, dan Vietnam. Populasinya di seluruh
dunia diperkirakan antara 20.000 hingga 30.000 ekor.
Oleh IUCN Redlist
Buaya Muara dikategorikan sebagai spesies berstatus konservasi Least
Concern sejak 1996. Namun sebelumnya buaya jenis ini pernah menyandang
status Vulnerable (1990-1996) bahkan Endangered (1986-1990). Sedangkan
oleh CITES,
Buaya Muara dimasukkan dalam daftar Appendix I, kecuali untuk wilayah
Australia, Indonesia, dan Papua Nugini yang didaftar sebagai Appendix
II.
Sedangkan di Indonesia, bersama dengan buaya Irian (Crocodylus novaeguineae) dan buaya siam (Crocodylus siamensis ), buaya muara (Crocodylus porosus) termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan PP No 7 Tahun 1999.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Reptilia. Ordo: Crocodylia. Famili: Crocodylidae. Genus: Crocodylus. Spesies: Crocodylus porosus
0 komentar:
Posting Komentar